Selasa, 17 Juli 2012

Pagi ini aku bangkit dari singgasana tidurku dengan gontai. Aku usap wajah dan mataku dengan telapak tanganku sembari mencoba mengumpulkan nyawaku. Setelah terasa sadar, tanpa diperintah, mataku langsung melongok ke arah jam dinding di kamarku yang sebagian kacanya sudah hilang. Mungkin tak sengaja terjatuh dan pecah oleh pemiliknya. Dari jarak 4 meter antara tempat tidurku dengan jam dan sudut 25 derajat penglihatanku, terlihat jam sedang memberitahuku melalui jarumnya bahwa saat itu pukul  4.35 pagi.
Melihat itu, aku kecewa sesaat kepada diriku yang tak mau bangun lebih awal agar aku bisa tahajjud. Tapi harapanku terbit ketika belum ada adzan shubuh yang menggetarkan syaraf2 pendengaranku. “Masih ada kesempatan untuk sholat tahajjud” pikirku. Segera saja aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, berharap masih sempat melaksanakan sholat tahajjud. Mumpung adzan shubuh belum digemakan muadzin.
***
Setelah beberapa halaman Al Quran aku baca tuntas, tubuh ini serasa diarahkan untuk bangkit ke tempat di mana hape-ku sedang di-charge. Hatiku agak senang dan berdebar penuh duga melihat ada pemberitahuan bahwa ada 1 pesan yang diterima. Aku pijit tombol hape-ku, melewati semua birokrasi menuju kotak masuk pesan. Terlihat daftar nama pengirim sms di dalamnya, tapi yang terbaru adalah pesan dari Ridho, Project Officer SALAM ISC 2012. Saat itu, Aku belum sadar kalau ternyata sms itu diterima pukul 00:26:59. Tanpa mempedulikannya, aku langsung membuka sms dari beliau;
“(smntara just for Salam, blm d iznkn d jarkom k yg lain)
Asslm’alaikum.. kabar duka menyelimuti kader dakwah IPB.. Akhuna Hendy (GFM47), n Akh Bagus (TMB47) kecelakaan di Bandung. Skrg sdng d Rawat Inap d RS Hermina Arca Manis. Kbr trakhr mlm ini kondisi msh blm tw pasti: blm sdrkn dri(ckp parahd bag kpla). Ana n Akh Fadly otw to RS…”
Sms ini mengagetkanku, bagai teriakan gledek saat hujan lebat. Ludahku tercekat di tenggorokan ketika membaca sms beliau itu. Mataku tertegun ketika sampai pada kata “Akhuna Hendy (GFM47), n Akh Bagus (TMB47) kecelakaan di Bandung.” Aku sempat tak percaya membaca sms ini. Rasanya menyesakkan. Dalam benakku tergambar mereka sedang tertawa ceria ko, bukan terkapar sakit tak sadarkan diri di RS Hermina Arca Manis.
Masih segar dalam bayanganku, Akh Hendy dengan senyumnya yang khas mengatakan “slow Bang…..” atau “slow Braay….” setiap kali ada sesuatu yang mengkhawatirkan yang terucap dari lisan saudaranya. Aku suka cara kerjanya. Santai tapi beres. Selain itu, kata kaka kelasku yang menghuni Ponpes Al Inayah, sewaktu kesebelasan Marboth AH bertanding sepak bola melawan kesebelasan Al Inayah, Hendi menjadi benteng yang kokoh tak terhancurkan bagi kesebelasan Al Inayah. Mereka merasa kesulitan menyarangkan bola ke gawang Marboth AH. Ah, mantap kali Bang Hendy ini. Banyak hikmah dari diri ente Bang!
Nah, lain lagi dengan saudaraku yang satu ini. Namanya Bagus. Aku lupa nama lengkapnya. Setahuku dia anak TMB 47, FATETA. Alhamdulillah, namanya sebagus fisiknya. Selain itu, Bagus dianugerahi oleh Alloh kemampuan ber-bitbox, sejenis kemampuan menirukan bunyi alat musik lain menggunakan mulut. Biasanya, alat musik yang ditiru dalam teknik bitbox; terompet, saxophone, DJ, bas atau melodi gitar. Kemampuan ini termasuk jarang dimiliki orang2 pada umumnya. Kalau ada orang yang tak terlatih memaksa melakukan bitbox ini, dijamin telapak tangannya akan dibanjiri air mulut (saliva/ludah). Baru-baru ini aku tahu kalau Bagus tergabung dalam grup Nasyid bersama saudaraku, Reza FEM47. Reza sering cerita kalau grup nasyidnya sering dapat undangan untuk tampil. Hmm, kapan aku dapat panggilan untuk tampil konser atau setidaknya presentasi di depan orang banyak ya? Aku juga ingin berprestasi kaya ente, Akh Bagus.
***
Aku mengelak dari kenyataan ini. Menolak taqdir yang telah ditetapkanNYA.Tapi akhirnya, aku tersadar. Kun fa yakuun. Begitulah cara kerja Alloh. Saat Alloh menginginkan sesuatu, Beliau cukup berkata “kun!” jadilah! Maka seketika itu juga "fayakuun", terjadilah. Tak ada yang bisa menghalangi apalagi melawan. Apalah artinya kita di hadapan pencipta alam semesta. Kita hanyalah makhluk lemah yang tak kuasa melakukan apapun tanpa bantuan Beliau. 
Menyadari ini, kelapangan dan keikhlasan mulai menyusup perlahan ke dalam setiap ruang hatiku yang awalnya disesaki ketidakpercayaan terhadap kenyataan. Aku tersadar sepenuhnya bahwa kejadian ini tak akan pernah terjadi kecuali ada sesuatu yang ingin Alloh ajarkan kepada kita. Alloh menginginkan kita mawas diri, kembali merenungi tingkah kita selama ini. Apakah kita lebih banyak kebaikannya atau kebusukkannya? Sejauh mana kita ingat kepada Beliau, apakah kita biasa melantunkan doa bepergian, memohon keselamatan untuk perjalanan kita sebelum melangkah pergi?
Tak seperti hari2 biasanya, hari ini terasa ada yang hilang di sekret Salam. Sepi. Canda tawa tak seru seperti biasanya. Tak ada lagi nasyid atau lagu Maher Zain yang biasa dikumandangkan Akh Bagus. Semoga Alloh memberikan kesembuhan dengan segera kepada antum. Akh Hendi, Akh Bagus. syukron sudah mau menjadi perantara Alloh dalam memberikan pelajaran. Cepet balik ya, kita kangen sama antum akh:'(

1 komentar :

  1. ayo kita doakan, meski ane gk terlalu kenal mereka berdua. tp berasa deket.. apalagi salah satunya adik kelas ane (TMB). Semalem pas halaqoh sempet denger cerita dari akh riko, tentang kecelakaan ini. Jadi "ngeh" walaupun kemarin sempet baca beritanya di twitter. klo gk salah hari ini harus melunasi biaya operasinya yang cukup besar.. semoga tercukupi biayanya & segera bisa kembali normal kembali ke kampus tercinta.

    BalasHapus