Jumat, 28 Desember 2012


Alhamdulillaah. Kereen. Di penghujung tahun 2012 ini, ane mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari kucing. Ya, kucing. K-U-C-I-N-G. Ane dibuat terkesima dengan perilaku hewan yang satu ini. Memang, ia hanyalah makhluk dengan insting, tanpa akal. Namun, lebih dari itu, ternyata tanpa disadari ia memberikan banyak pelajaran berharga tentang hidup kepada orang2 yang berakal dan mau memperhatikan. Mereka mengajarkan kita tentang kekuasaan, pertahanan hidup, dan cinta. Setidaknya, itulah yang ane dapatkan selama sekian waktu penelitian. Hehe.. bukan penelitian yang serius ko, jadi ga ada laporannya.
Seringkali banyak di antara kita yang tak mempedulikan kucing2 di sekitar kita. Jangankan sekadar memberinya makan, parahnya, ada yang tega menyakitinya. Alih-alih untuk kebaikan, ternyata cara yang digunakan adalah mengusirnya dengan bentakan yang orang pun bisa sampai kecut nyalinya, menendangnya sepenuh jiwa, melemparnya tanpa pamrih -loh?- , menyiramnya dengan air panas hingga kulit arinya terlihat jelas dan bulu2nya tak dapat tumbuh lagi. Bahkan ada yang sampai membungkusnya dengan karung atau dimasukkan ke dalam kotak, lalu membuangnya di suatu daerah antah berantah yang dingin, sepi, tanpa makanan, tempat tinggal, apalagi sanak saudara. Ckckck.. kasihan yah. Percaya atau tidak, Itu semua dilakukan tanpa ada perasaan bersalah sedikit pun. Bukan main! Ngeri banget ga sih..
Oke, back to main topic. Maaf, openingnya kepanjangan. Jadi gini, beberapa waktu yang lalu, kalau ga salah –berarti bener-, tanggal 24 Desember 2012, ane dikejutkan dengan perilaku setubuh kucing (ga enak kalau Cuma nyebut ekornya aja) yang sudah memiliki 2 anak (1 anak kandung berwarna loreng dan 1 anak tiri berwarna oranye, nanti ane ceritain). Saat itu, entah darimana datangnya, ada seekor anak kucing berwarna putih yang mungil, imut, lucu, tapi agak belekan, nyelonong masuk ke dalam Asetra Bogor (Asrama Etos Putra). Tanpa permisi, apalagi ngetok pintu dan ngucapin salam. Parah beud, dasar kucing ga punya akal. Datang tak dijemput, pulang tak diantar –emang jailangkung?-.
Hebatnya, kucing putih nan mungil tapi agak belekan itu datang sendirian tanpa ada yang mengantar. Bayangkan, betapa dia harus menempuh risiko dengan melewati jalan raya Bateng yang padat tengkurep karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang, selain itu ia pasti menghirup asap kendaraan (gas CO)  yang beracun, dan ditambah lagi ancaman pelecehan atau pembunuhan dari kucing2 jalanan garang yang siap menerkam kapan pun. Ah, mengerikan sekali, sekaligus kasihan. Alhamdulillah, Alloh telah menemaninya melewati semua itu hingga akhirnya ia tiba di Asetra.
Saat itu, ane lagi asyik mengerjakan proyek gambar tim puskomnas dan tiba2 kucing itu datang menghampiri. Sekilas, ia nampak imut dan cantik dengan tubuh kecil dan warna putih polosnya. Namun, perasaan kagum itu langsung terhapuskan oleh sebongkah pertanyaan dalam benak ane, “eh, itu kucing darimana?”. Daripada bingung, langsung saja ane tanyakan pada penghuni Asetra yang saat itu ada di dekat ane. Tepat seperti dugaan ane, mereka bilang bahwa kucing kecil itu datang dari suatu daerah antah berantah. Tak puas dengan jawaban saudara2ku tadi, khayalku pun melayang, mencari beragam hipotesis2 yang mungkin bisa menjawab rasa penasaranku.
Hmm, mungkinkah ia titisan dari langit untuk menjaga Asetra? Atau mungkin ia turun sebagai ujian kesabaran dari Alloh bagi para penghuni Asetra? Atau jangan2 ibu kucing kecil itu sengaja membawa anaknya ke Asetra karena kondisi ekoniminya tak memungkinkan lagi untuk merawatnya, sehingga ia kabur secara  diam2 secepat cahaya, meninggalkan anaknya yang putih polos itu sendirian tanpa teman? Atau mungkin kucing kecil itu sengaja kabur karena tak tahan dengan sikap orang tuanya yang kerap menyiksanya, mencaci-maki dirinya, dan menyudutkannya dengan kata2 kasar? Entahlah. –ko terasa agak aneh ya, hehe-
Nah,ini nih yang bikin ane kagum, terpukau, dan terenyuh. Tak disangka, kucing putih polos tadi diizinkan menyusu oleh ibu kucing beranak kandung 1 yang telah lama tinggal di Asetra!! Luarbiasa. Sekadar kalian tahu, sebelum kucing kecil yang berwarna putih polos itu datang, ada seekor anak kucing berwarna oranye yang asal usulnya sama seperti anak kucing putih itu dan ia juga diizinkan menyusu pada ibu kucing itu. kini ia menjadi anak ke-2 ibu itu dengan status anak tiri (seperti yg disebutkan diawal). Hmm, subhanalloh. Keren kan?? Entahlah, apa yang menjadi pertimbangan ibu kucing beranak satu itu sehingga mau menerima kedua anak kucing liar itu. Hebatnya, sama sekali tak ada diskriminasi dari ibu kucing. Yang ada malah anak kucing sebatang kara tadi dijilati oleh ibu kucing, pertanda bahwa ia disayang dan resmi diterima sebagai anaknya yang ke-3 dengan status anak tiri. kaka2nya pun tak mendeskreditkannya, atau pun mengucilkannya. Sesekali mereka bermain bersama, cakar-cakaran, kejar-kejaran, dan aktifitas bermain lainnya. Senang rasanya melihat si anak kucing kecil putih tadi diterima dengan lapang dada oleh keluarga kucing Asetra. Indahnya, persaudaraan itu. Mahasuci Alloh Yang telah mengaruniakan kepada makhluk hidupNya rasa kasih dan sayang.
    Pembaca yang budiman, setidaknya dari sepenggal kisah tadi, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan nyata kita. Ibu kucing tadi mengajarkan kita bahwa dalam memberikan kasih sayang tak boleh ada perbedaan, bahkan walaupun ia tampak berbeda dengan yang lain. Jangan sampai keegoisan membutakan mata perikemanusiaan yang ada dalam lubuk hati kita. jangan sampai penilaian kita yang sempit, menjadikan kita tega untuk tidak optimal dalam menyayangi. Menyayangi ayah, ibu, anak, istri, atau saudara2 kita. Teruslah berpikir positif agar tak ada pertimbangan2 yang sengaja diada2kan dalam benak kita yang kerap menggoyahkan niat baik kita. Ketika timbul prasangka2 negatif, segera timbun dengan 1001 alasan positif yang bisa menenangkan hati ini. Boleh jadi ia jelek menurut kita, tapi indah, mempesona, atau mulia di hadapan Sang Pencipta, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Boleh jadi, ia terlihat bodoh di mata kita, tapi ternyata ia menempati derajat yang jauh lebih tinggi daripada kita di hadapan Alloh karena kerendahhatiannya.
Ada satu hadits yang mungkin bisa menjadi inspirasi kita dalam menyayangi, tapi maaf ane lupa redaksi haditsnya yang lengkap. Intinya adalah Rolululloh pernah berpesan, “sayangilah yang ada di bumi, maka penduduk langit akan menyayangimu.”
bagi pecinta kucing, lanjutkan rasa cintamu. Bagi yang belum cinta, maka belajarlah untuk mencintainya, minimal tidak menendang atau memukulnya ketika ia datang menghampiri kita yang sedang makan. Ingat, cinta adalah kata kerja, tidak pasif. Maka berusahalah untuk mencintainya.

Senin, 17 Desember 2012


 Betapa tenteram dan nyamannya hidup ini jikalau di dalam hati tidak memiliki perasaan berharap kepada manusia. Setiap langkah yang terayun, keringat yang menetes, bahkan tenaga dan pikiran yang dikeluarkan adalah dalam rangka mempersembahkan yang terbaik agar Alloh suka dan cinta. Betapa bebasnya hidup ini jikalau hati tak terikat oleh makhluk. Setiap hari bebas dari memikirkannya, bebas menentukan arah yang diinginkan, dan yang terpenting adalah terbebas dari “perbudakan”. Benar-benar bahagia seperti burung yang terbang bebas di udara atau ikan yang berenang di lautan.
Tahukah kita, ternyata hal yang sering membuat kita sakit hati bukanlah hujatan atau makian orang lain kepada kita, tetapi karena adanya perasaan ingin dipuji, dihargai, dan dicintai oleh manusia yang menyesaki ruang hati kita. Betapa lelahnya orang yang hidup seperti ini, dia akan rela mengerahkan segenap daya dan upaya yang dimilikinya hanya agar orang lain memuji atau memberi penghargaan kepadanya. Fikirannya terlalu fokus pada penilaian manusia sampai-sampai melupakan, bahkan menghilangkan kedudukan Alloh di hatinya. Miris sekali rasanya.
Sungguh, semua pandangan dan penilaian dari manusia tidak akan kekal, hanya sebentar, lalu buyar. Memang, pada awalnya, orang yang telah sukses membuat orang lain memujinya, dia akan merasakan kebahagiaan yang besar, seakan-akan dia adalah orang yang paling hebat. Tetapi, ternyata semua anggapan itu tak sepenuhnya benar. Kebahagiaan yang dirasakannya semu dan tak akan lama. Semu karena sebenarnya penghargaan manusia itu tipuan yang bisa membuat terlena jika tak pandai menyikapinya. Penghargaan-penghargaan manusia pun hanya sebentar seperti ember yang jatuh, “gubrak!!” lalu selesai.
Tidak dilarang merasa bahagia dengan pujian atau penghargaan semacamnya dari manusia. Tapi yang perlu diperhatikan adalah cara kita menyikapinya. Jikalau kita menyikapinya dengan bangga diri, atau sombong, maka itulah yang tak diperbolehkan. Misalnya, ketika ada orang yang diwisuda dengan memakai pakaian toga atau ketika baru menjabat sebagai direktur suatu perusahaan, lalu temannya memuji, “Bro, sumpah lo keren banget hari ini. Gagah..”. lalu, dia menanggapinya, “Ah, biasa ini mah. Emang dasarnya gue udah keren kali..” atau “Weits, gue gitu loh. Kerja keras gue nih..” atau malah seperti ini, “Ya iyalah. Emang lo, dari dulu sampe sekarang ga lulus-lulus? Haha.. –tertawa sambil megang perut-” Ini yang salah. Alangkah baiknya jika dia menanggapi pujian tadi dengan kata-kata seperti ini, “Masa? Ah,ini kan juga karena bantuan lo bro..” atau “Oh gitu ya? Alhamdulillaah, ini hadiah dari Alloh atas usaha dan doa gue selama ini. Biasa aja,  jangan terlalu belebihan memuji gue” atau seperti ini, “Alhamdulillaah. Lo kalo berada posisi kayak gue juga keliatan keren ko. Semoga hati gue lebih keren daripada tampilan luar gue”
Terlihat sangat kontras dua macam tanggapan di atas. Tanggapan yang pertama sampai tiga bernadakan kesombongan, bangga diri, dan yang lebih parah adalah tak bersyukur. Menganggap bahwa yang ada pada dirinya saat itu adalah buah dari kerjakerasnya selama ini, tak menyertakan sedikit pun peran Alloh yang sebenarnya telah memberinya izin sehingga menjadi seperti itu. Coba kalau Alloh tak mengizinkan? Sangat mustahil ia akan seperti itu. Malah mungkin yang ada, dia akan menjadi terhina dan dicaci-maki banyak orang.
Pada tanggapan yang empat sampai enam, kerendahhatian begitu kental terasa. Tidak sombong, bangga diri, atau melecehkan orang lain. Itulah sebaik-baik pribadi, atau akhlak yang mulia. Dia menganggap bahwa dirinya bukanlah apa-apa kalau Alloh tak memberinya kesempatan untuk seperti itu. Dia juga menganggap semuanya sebagai bentuk kasih sayang Alloh kepada dirinya yang senantiasa berusaha dengan optimal dan sungguh-sungguh berdoa. (bersambung..)

Selasa, 11 Desember 2012

(sumber:witasharer.blogspot.com)
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim ...jangan bosen baca ya, meski ini bacaan ringan, tapi insya Alloh isinya berbobot ^_^
dengan bahasa yg renyah, ga suntuk, diolah dengan bahasa sendiri yang mudah difahami :)


#Pernah perhatiin ga pacaran jaman sekarang..
atau bukan hanya merhatiin
tapi jangan2 pernah ngalamin juga lagi.. hehe. :p
#Mulai dari panggilan yang lebay.. Belom nikah udah kok panggil mamah papah, abi umi, *ngekkk ah...gubraaks..*
giliran putus pada manggil "si brengsek", si kurang ajar, atau apalah mungkin bahasa binatang juga keluar.., :D

#Bicara sama pacar Subhanallah, lembuuuut banget kata2nya,
tapi ketika bicara sama ibu, ada yang kasar, kadang bentak2.. naudzubillah..
#Ditambah perhatian yang lebay..
"hay.. agi ngapz" ,,, "aquh agi alu angun bubu, amu udah maem blom, jangan lupa mamz yack,, nti amu caakiitt agi".. *guubbrraakkss.. leebbayy*
dengan gaya bahasa yg lebay itu lho, manja, pura" cadel, beuh ga nahan deh, kalau ketemu tak sentil dah, diciwitt.. gemesss.. gemesss.. :D
jujur saya ga ngerti bahasa sms nak zaman sekarang,
ah dasar anak ABG ieuh, Anak Baru Gendeng,hehe.. Gaul cenah eta teh, anyway tau ga Gaul itu apa? GAya Urang Leuweung. hehe peace..

#Dikit-dikit ingetin makan.. kalau telat dikit.. khawatir sakit..
kalau cape dikit, khawatir dia sakit...
*pernah denger kalau orang ga makan bentar ja bisa mati..?.. heellooww.. 

#Coba liat ibu kita yang tiap hari nyiapin makanan untuk kita, tp jarang sekali beliau yang makan duluan..
atau ayah kita yang tiap hari kerja sampai lupa makan.. tapi masih tetep baik-baik aja kan..?

#Tapi pernah ga kamu perhatian pada ibumu untuk makan?
lha, kalau ke pacarnya : "ayang dah makan lum?"
tapi kalau ibu yg laper kita cuekin aja, beliin baso kek atau apa gitu biar ibumu senang
(wah ngomongin baso jadi laper.. makanya jangan pacar mulu yg ditraktir, aku jg mau ..hehe)
#Kalo pacar ultah, dikasih kado spesial, tapi ketika ibumu ultah kamu ngasih apa hayoo? Bodo Amat atau bahkan ga hafal ulangtahunnya kapan. ya Kariimm..


#Belum lagi kalau udah pacaran keliatan noraknya.. jalan2 ke mall pakai baju yang sama, warna yang sama juga.. tulisannya " I love You"... *iiddiihh.. anak TK dari mana itu, bajunya kembaran.. :D
trruuss... kalau lagi malem minggu,,
si cewe : "nanti malem kita mau kemana yank.."..
si cowo : "gk kemana2 dulu ya.. aq mau nonton bola"..
si cewe : "jadi kamu lebih mentingin bola.. daripada aq?"..
si cowo : "ya udah aq juga mau ngerjain tugas"..
si cewe : "jadi kamu lebih mentingin tugas daripada aq?"..
si cowo : "ya udah sekarang aq ke rumah kamu"..
si cewe : "jadi.. kamu lebih mentingin rumah aku daripada aku?"..
si cowo : "aaarrrgggg".. lho kok, hehe..

#Padahal kalau udah nikah.. mau nonton bola bareng jga bisa.
mau ngerjain tugas bareng juga bisa..
pergi keluar bareng juga bisa...
eeiittss.. ada yg bilang;

"aahhh nga juga kok.. ga perlu nikah juga bisa begitu kok"...
iyaa bisa.. bisa dosa.. :Dhmm,, Saya jadi ingin menertawakan yg pacaran, (maksudnya, aktivitasnya itu lho, buka orangnya :D)
yang begini nih, prioritas anak SMP, SMA, bahkan nak segede menel, masih bau kencur jg ikut"an udah pacaran.
nah tuh, tanggung jawab lho,, yg dewasanya sih harusnya bisa ngasih contoh yg bener buat ade2nya.

eh, eh tapi tunggu dulu.. kayanya ada yg mau bela diri nih. ada yg protes : 

"ahh.. aq pacaran ga kayak gitu kok,,
tergantung orang yg jalaninnya.
pacaran aq islami.. ingetin shalat, ingetin ngaji, ingetin kebaikan, untuk dakwah, dsb"


eheem... tapi kamu pernah ingetin ga,, kalau pacaran sebelum nikah itu dosa? ^^ hehe..
Oke, memang.. saling mengingatkan ibadah n kebaikan itu bagus, itu memang kewajiban sesama muslim untuk amar ma'ruf , nahi munkar.

Tapi, coba deh lets check, sadar ga sih, itu berarti ibadahnya ga ikhlas, bukan semata2 karna DIA (Alloh), tp karna si dia.(wallahu a'lam) 

Secara tak sengaja itu termasuk riya(perasaan ingin dipuji/dihargai manusia).
Tiap detik, menit, jam, hari, pikirannya dipenuhi all about him/her.
malah yg ada ibadah pun karna ingin terlihat sholeh oleh si dia.(jawabannya ada pd dirimu sendiri)

Pacaran islami itu yg gimana coba….??
Yang kalau nulis surat cinta pakai kalimat2 toyyibah..??
Yang kalau bicara sama pacar pakai bahasa arab?
Yang mengatakan istilah ‘apel’ menjadi ‘menjalin silaturahmi’ ..??
Yang ngajakin yayangnya ke pengajian..??
Yang katanya boncengan motor tp ga pegangan..??
Yang ngakunya cuma saudara atau ‘kakak adek’..?? weleh.. weleh..
atau pacaran yg ga pernah ketemuan tapi, sms ga pernah kelewat,
ketemunya di alam mimpi atau meski raga tak bertemu tapi hati tetep bertemu..

ehemm,, apa itu ga termasuk zina hati namanya, saudaraku.. ( wallahu a'lam), DIA yg maha tau isi hati manusia.
saudaraku.. jangan kau biarkan setan menertawakanmu,
jangan mau dijebak oleh perangkap setan, keliatannya baik tapi sebenarnya menjerumuskan.
Sudahlah sahabat2ku… tinggalkanlah segala yg melalaikan
terutama untuk ade2ku, saudara semuslimku yg masih di bangku sekolah, masih berkewajiban untuk menuntut ilmu, fokuslah untuk mengejar cita2 dan raihlah cinta Alloh yg paling agung.

Utamakan cinta pd Alloh.
Alloh dulu, Alloh lagi, Alloh terus...kan gitu kata ust. yusuf mansyur juga :)

Andai kalian tahu bahwa cinta pada Alloh itu lebih indah melebihi apapun.
tidakkah kau mau berlomba2 dengan muslim yg lainnya untuk meraih cinta dari Allah?
Janganlah tergoda oleh mata pecinta dunia, dunia ini hanya tipuan
hidup yang sesungguhnya adalah nanti di akhirat.
  

#Aku post tulisan ini untuk mengingatkan dan menasehati diriku yg pernah terjerembab ke dalamnya, juga untuk kalian yg masih menikmati maksiat ini.
Tetaplah berjalan dalam koridor syariat agar Allah selalu meridhoi langkah kita. Mari perbaiki diri kita, Bukankah wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik pula?
yakinlah JODOH akan datang seiring dengan usaha kamu memperindah diri dengan akhlak dan ibadah yang baik:)

#Belum terlambat untuk berubah, ko.. Selama kita masih bernafas, Alloh akan senantiasa menunggu kita kembali ke pelukanNya. Alloh rindu kepada kita, teman2.. 
Alloh sayang kita. Alloh ingin kita selamat dalam mengarungi dunia yang penuh ujian ini. Alloh ingin kita kembali menyebut namaNYA dalam doa dan ibadah kita dengan penuh haru. 
#Satu hal lagi yang wajib kita ketahui adalah bhwa Alloh akan saangaaaat senang ketika kita mendatanginya sambil merintih memohon ampun, mengiba belas kasih sayangNya, dan mencurhatkan semua masalah kita kepada Alloh..
#Segala puja dan puji hanya untuk Alloh yang Maha Penyayang dan Maha Mendengar segala keluh kesah kita:)